Chukudu: Sepeda Kayu Unik yang Menjadi Tulang Punggung Transportasi di Kongo
Apakah Anda pernah melihat sepeda kayu yang bisa membawa beban ratusan kilogram sekaligus? Jika belum, maka Anda mungkin belum pernah mengunjungi Goma, ibu kota provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo Timur. Di sana, Anda akan menemukan chukudu, sepeda kayu tanpa mesin yang menjadi alat transportasi utama bagi penduduk setempat.
Chukudu pertama kali muncul pada tahun 1970-an, saat kondisi ekonomi di Kongo sangat sulit di bawah pemerintahan Mobutu Sese Seko. Chukudu dibuat dari kayu keras dan kayu eukaliptus, dengan potongan ban bekas untuk roda. Chukudu memiliki rangka bersudut, papan panjang dengan dua roda kecil di kedua ujungnya, dan setang. Biasanya chukudu memiliki bantalan di bagian papannya, tempat pengendara meletakkan satu lututnya sambil mendorongnya dengan kaki lainnya.
Chukudu bergerak dengan momentum. Jika chukudu kosong dan berada di tanah datar, pengendara meletakkan satu lutut di papan dan mendorong tanah dengan kaki lainnya, seperti layaknya skateboard. Jika pengendara chukudu menuruni lereng, maka ia berdiri di papan dengan satu kaki menempel pada ban belakang untuk bertindak sebagai rem, karena tidak ada rem pada kendaraan ini. Terkadang pengemudi menggunakan kakinya sebagai rem.
Chukudu digunakan untuk membawa segala jenis kargo, seperti kayu bakar, arang, semen, hasil pertanian, dan lainnya. Beban yang diangkut akan seimbang di papan chukudu. Chukudu biasanya berukuran panjang sekitar dua meter dan dapat membawa beban sekitar 450 kg. Chukudu terbesar bahkan dapat membawa hingga 800 kg.
Chukudu memainkan peran penting dalam perekonomian Goma. Dengan chukudu, penduduk setempat dapat mengangkut barang-barang mereka dengan cepat dan murah. Seorang laki-laki muda bisa mendapatkan penghasilan dengan menyewakan chukudu atau menjadi sopir chukudu. Menurut beberapa sumber, seorang sopir chukudu bisa menghasilkan antara $10 hingga $20 per hari, di daerah di mana kebanyakan orang hidup dengan kurang dari $2 per hari.
Chukudu juga menjadi simbol kebanggaan dan kreativitas bagi masyarakat Kongo. Di Goma, terdapat sebuah patung chukudu yang dibangun oleh pemerintah kota untuk menghormati pengguna chukudu. Chukudu juga menjadi bahan inspirasi bagi seniman dan fotografer, yang tertarik dengan bentuk dan fungsi kendaraan ini.
Chukudu adalah sepeda kayu unik yang menjadi tulang punggung transportasi di Kongo. Chukudu memiliki desain sederhana namun kokoh dan efisien. Chukudu juga menjadi bukti dari ketangguhan dan kemandirian masyarakat Kongo, yang mampu menghadapi tantangan hidup dengan cara mereka sendiri.